Sabtu, 27 Sep 2025
light_mode
Beranda » EKSPRESI CINTA DENGAN KEANGGUNAN WASTRA

EKSPRESI CINTA DENGAN KEANGGUNAN WASTRA

Oleh : NINA KARTARINEKA

“Di tengah riuhnya gaya berpakaian yang terus berubah, aku menemukan kedamaian dalam helai kain tradisional yang membalut tubuhku.

Wastra bukan sekadar bahan atau motif, ia adalah warisan, pernyataan, dan pelukan lembut dari masa lalu yang membisikkan kekuatan.

Aku percaya bahwa berpakaian bukan hanya cara kita dilihat oleh dunia, tapi juga bagaimana kita mengenali dan menghormati diri sendiri.

Di setiap lipatan batik, tenun, dan songket, tersimpan kisah para pengrajin dan budaya yang tumbuh dari tanah, dan cinta yang tetap ada sepanjang masa.”

MENENUN WARISAN MENJADI GAYA HIDUP

Indonesia dikenal dengan batik nya, tapi sejatinya wastra Nusantara tidak hanya fokus pada batik saja. Ada berbagai macam jenis kain tradisional yang mewakili beberapa daerah di penjuru Indonesia.

Beberapa Jenis kain itu adalah tenun, songket dan kain ikat. Mari kita kupas sedikit tentang apa itu Wastra. Wastra Nusantara merujuk pada kain tradisional Indonesia yang memiliki nilai budaya dan makna simbolis yang mendalam.

Istilah wastra Nusantara merupakan paduan antara kata wastra yang berasal dari bahasa Sansekerta dan memiliki arti sehelai kain.

Sedangkan Nusantara merujuk pada gugusan kepulauan di antara samudra Hindia dan samudra Pasifik yang bernama Indonesia.

Jadi istilah ini dapat dimaknai sebagai sebutan untuk semua jenis kain tradisional asli Indonesia (sumber : google, Bentara Budaya)

Di tengah geliat industri fashion global, wastra Indonesia tampil sebagai pernyataan estetika yang tidak hanya memikat mata, tapi juga membangkitkan rasa.

Batik, tenun, dan songket kini bukan lagi sekadar warisan budaya, tapi telah berevolusi menjadi elemen fashion yang modern, dan menyuarakan identitas.

Keanggunan Warisan Budaya dalam balutan keseharian, menjadi panggilan lembut bagi generasi muda untuk kembali menjalin hubungan emosional dengan akar budaya mereka lewat gaya berpakaian yang tak hanya stylish, tapi juga bermakna.

FASHION SEBAGAI MEDIUM SELF LOVE DAN EKSPRESI PERSONAL

Fashion menjadi ruang yang personal, tempat di mana kita bisa merayakan keunikan dan pernyataan cinta kepada diri.

Ruang personal ini membawa kita lebih dalam ke makna di balik fashion sebagai medium untuk menyuarakan self love dan ekspresi autentik.

Gaya berpakaian bukan hanya estetika, tapi bisa menjadi afirmasi diri yang kita kenakan setiap hari.

“Ketika aku memilih wastra untuk mempercantik tubuhku, aku sedang memilih kisah yang ingin kusampaikan pada dunia.

Setiap motif adalah penanda keberanian, warna adalah gema dari perjalanan. Dan aku bangga akan hal itu.”

Mengenakan wastra bukan hanya pilihan gaya, tapi bentuk penghormatan pada budaya, pada proses, dan pada perjalanan diri yang terus bertumbuh.

Di era di mana identitas disatukan dengan tren, mengenakan wastra menjadi bentuk pernyataan tentang sebuah kebanggaan.

“Pagi itu, aku berdiri di depan cermin sambil mengulur kain tenun kepunyaanku. Warnanya memang tidak seperti tren terkini.

Tapi ada sesuatu tentang motif yang membuatku merasa seperti sedang menyambung cerita yang belum selesai.Aku membalut kain itu perlahan, bukan hanya di tubuh ku tapi juga di perasaan ku.

Di balik teksturnya yang kasar, ada kisah tangan-tangan yang menenun dengan sabar. Dalam setiap simpul yang membentuk motif, ada cerita tentang masa lalu yang inspiratif.

Tenun ku berbicara lewat warna, lewat pola yang menggambarkan jejak masa lalu yang kini menjadikan keindahan dan keberanian ku untuk tampil sebagai diri sendiri yang penuh rasa dan penuh cinta.

”Dalam setiap helai kain wastra, tersimpan lebih dari sekedar motif. Ada napas budaya, ada getar emosional, ada ruang untuk mengenali dan merawat diri.

Fashion bukan lagi sekadar pilihan estetika, melainkan refleksi dari proses mencintai diri dan menghargai cerita-cerita yang akan membentuk kita.

Mengenakan wastra adalah bentuk penghargaan, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga mengajak serta kisah dan sejarah masuk ke dalam keseharian, dan memberi ruang bagi warisan agar terus hidup dan bernapas.

AKHIR YANG MEMBUKA AWAL

Wastra telah menjelma sebagai ruang ekspresi. Ia menghubungkan kita dengan sejarah dan nilai-nilai yang sering kali terlupakan.

Mulai hari ini, mari mengenakan warisan dalam pakaian. Bukan hanya untuk tampil, tetapi untuk berjalan bersama kisah, dengan cinta yang baru dan keberanian yang lembut.

Mulai hari ini, mari mengenakan warisan dalam penampilan, karena dalam setiap simpul dan serat, kita menemukan cinta yang tak bersyarat dan itulah cara menyapa diri yang penuh penghargaan.

“Karena mulai hari ini, aku memilih untuk berjalan dengan cerita yang dibalut tenun, dibingkai cinta dan dihiasi affirmasi.

“Mungkin saja, esok kamu pun akan mengenakan warisanmu dengan rasa bangga dan cinta yang baru dan tak lekang oleh waktu. “

expand_less